Sampai mana batasnya ilmu? Mungkin kita
semua akan kompak menjawab “sampai liang lahat”. Namun dalam praktiknya, banyak
orang yang berhenti belajar dan menutup pintu hati untuk belajar lagi. Yang
lebih parah, sudah merasa paling mastah atau paling master.
Saya tidak mau seperti itu. Dalam dunia IT
yang terus berkembang, memperdalamnya setiap waktu adalah cara untuk bertahan.
Ilmu IT yang tidak dikembangkan hanya akan membuat kita tersungkur ketinggalan
zaman.
Para penggelut IT berlomba-lomba
mengembangkan projeknya agar semakin memudahkan manusia. Maka munculnya
framework, aplikasi, software dan lain-lainnya. Oleh karena itu saya memaksa
diri terus belajar lagi dari nol.
Ketika saya ditanya apa motivasi ikut
Fullstack Developer di Rumah Coding, saya hanya menjawab singkat, “Belajar”.
Bagi saya belajar tidak mengenal waktu dan
tempat. Kapan saja dan di mana saja ilmu berada, belajarlah. Siapapun orang
yang mempunyai ilmu, hormatilah dan timbalah ilmu kepadanya. Sehingga kita
tidak akan merasa lebih hebat dari siapapun.
Alhamdulillah saya dipertemukan dengan
Rumah Coding, tempat belajar pemrograman yang baru buat saya. Di sana, saya
diperkenalkan dengan sejumlah personal, tim, portofolio, dan tugas pertama.
Kami pun berkenalan dengan beberapa teman
baru yang ikut Fullstack ini. Kami memperkenalkan diri, asal, kondisi pribadi,
kondisi sekolah, sampai sudah punya istri berapa hehe. Saya lihat motivasi
teman-teman sangat luar biasa. Bahkan, ada teman yang jauh-jauh datang dari
Bandung ke Depok hanya untuk belajar di Rumah Coding. Luar biasa.
Materi yang nantinya diajarkan pun sangat
lengkap dan beragam. Misalnya:
#Bagian
Front-End
- HTML
- CSS
- Javascript
- Jquery
- Node Package Manajer
- Introduction to Git
- SASS
- Bootstrap
- BEM
- Build Tools (NPM Scripts, Eslint dan Wepack)
- React JS
#Bagian
Back-End
- PHP
- Composer
- MYSQL
- Laravel
- Basic Linux Server Administration
- Redis
- JWT
- Docker
- Nginx
#Bagian
Database
- Mysql
- PhpMyadmin
- Mysql Console
Menarik, bukan? Meski sebagian kecil dari
materi ada yang sudah saya pahami namun tidak mengurangi semangat saya untuk
mengosongkan gelas. Maksudnya saya akan berupaya mengikuti pelajaran sampai
pada titik saya merasa belum apa-apa.
Jadi, bagaimana denganmu? Apakah ada action
untuk terus belajar?